Cara Ternak Murai Batu Lengkap dan 99% Sukses

Cara ternak murai batu sebenarnya cukup mudah dibandingkan ternak burung yang lainnya. Namun ada beberapa aspek yang perlu diperhatikan ketika kita ingin beternak murai batu. Salah satunya adalah totalitas dan juga perhatian penuh saat melakukan proses beternaknya. Terutama untuk orang-orang yang memang memiliki passion besar dan juga hobi memelihara burung.

Memelihara burung sendiri termasuk salah satu hobi yang banyak digandrungi masyarakat kita, terutama para lelaki. Bukan hanya sekedar hobi, tak jarang, memelihara burung pun dijadikan pula sebagai lahan untuk berbisnis. Banyak pecinta burung yang menjadikan ternak burung sebagai lahan bisnis karena jika ditekuni dengan serius, keuntungannya tidak sedikit.

Salah satu jenis burung berkicau yang cukup mudah dan sering diternak adalah burung jenis murai batu. Murai batu sendiri merupakan jenis burung yang sangat populer di kalangan penghobi burung kicau. Keuntungan yang bisa didapat dari ternak murai batu pun terbilang cukup menjanjikan.

Nah, jika Anda tertarik ingin memulai ternak murai batu namun tak mengerti caranya, jangan berkecil hati, karena kamu bisa mengikuti panduan lengkap tentang cara ternak murai batu atau burung kucica hutan di sini.

Panduan Lengkap Cara Ternak Murai Batu Step by Step

Sebelum melakukan langkah demi langkah cara ternak murai batu berikut ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Beberapa diantaranya adalah soal kandang, pakan, perawatan dan tentunya proses pembiakan murai batu.

Disamping itu, ada beberapa tips yang sangat membantu untuk memperoleh hasil ternakan murai batu yang optimal hanya dengan sedikit indukan. Pastikan kamu memperhatikan dengan seksama. Jangan sampai ada langkah atau bagian dari penjelasan yang terlewatkan. Sebab jika terlewat bisa jadi hasilnya kurang maksimal.

Persiapan Lokasi Kandang Murai Batu

  • Hal pertama dari cara ternak murai batu yang perlu kamu persiapkan saat akan memulai beternak adalah kandangnya. Tentukan lokasi kandang yang paling tepat untuk murai batu. Lokasi kandang yang tepat akan sangat menentukan berhasil atau tidaknya penangkaran murai batu.
  • Untuk hasil yang maksimal, pilihlah lokasi kandang di luar rumah. Usahakan agar lahan untuk kandang cukup luas. Di samping itu, tempatkan kandang di tempat yang tenang dan jauh dari gangguan hewan liar maupun suara bising. Hal ini bertujuan agar murai batu selalu merasa nyaman dan tidak stress. Sehingga proses reproduksi akan berjalan lancar.

Pembuatan Kandang Murai Batu

  • Tak hanya lokasi kandang saja, pembuatan kandang pun harus diperhatikan saat beternak murai batu. Salah satu aspek dari kandang yang harus diperhatikan adalah ukuran dan sarana pendukungnya. Buatlah kandang yang ukurannya sesuai.
  • Kandang yang terlalu besar akan menghambat proses reproduksi murai batu. Sebab energinya akan mudah terkuras untuk terbang dan bergerak kesana kemari.
  • Sedangkan kandang yang terlalu kecill akan membuat murai batu kurang nyaman sehingga beresiko mengalami stress. Hal ini dapat mengganggu proses reproduksinya.
  • Kandang yang ideal biasanya berukuran panjang 100cm lebar 200cm dan tinggi 200cm. Sarana penunjang di dalam kandang juga harus dilengkapi. Sarana pendudukung tersebut diantaranya tempat bersarang, tenggeran, tempat pakan, dan tempat minum.
  • Sekedar tips saja, untuk tempat bersarang, sebaiknya gunakan anyaman bambu. Anyaman bambu dapat memberikan rasa nyaman bagi murai batu karena lebih sejuk. Sehingga ia akan lebih nyaman ketika bertelur dan mengeram.
  • Untuk tenggeran, letakkanlah di dalam kandang dengan posisi yang tepat dan tidak sembrangan. Gunakan ranting pohon yang tidak terlalu besar.
  • Sedangkan untuk tempat pakan dan minum, letakkan di tempat yang mudah dijangkau murai batu.
  • Selalu jaga kebersihannya agar tidak mengganggu kesehatan murai batu. Bagian ini bisa dibilang adalah bagian yang cukup krusial dari cara ternak murai batu, jadi perhatikan dengan baik dan tidak boleh sembarangan.

Perhatikan Kebersihan Kandang Murai Batu

  • Masih tentang satu hal yang berhubungan dengan kandang. Sebisa mungkin kita harus menjaga agar kondisi kandang dalam keadaan bersih setia hari. Kandang yang kurang bersih atau bahkan kotor dapat menyebabkan bakteri dan kuman penyakit gampang menempel dan menyerang murai batu.
  • Oleh karena itu, mutlak untuk selalu menjaga kebersihan kandang.Ada beberaa tips yang bisa kamu terakan untuk menjaga kebersihan kandang murai batu milikmu. Tidak terlalu sulit, hanya perlu kamu lakukan saja secara berkala. Nah, berikut adalah tips merawat kebersihan kandang yang ideal:
    1. Bersihkan tempat pakan dan air minum secara rutin setiap hari.
    2. Ganti pakan dan air minum setiap pagi. Jika masih ada sisa, buang sisanya. Maka, aturlah pemberian pakan dengan porsi yang tepat agar tidak banyak membuang pakan.
    3. Bersihkan kandang dari kotoran murai batu setiap hari. Kotoran juga harus dibuang di tempat khusus, jangan sembarangan membuang kotoran karena mengganggu kenyamanan lingkungan.
    4. Bersihkan kandang secara menyeluruh setidaknya sekali dalam seminggu.
    5. Setelah dibersihkan dari kotoran, bersihkan sangkar dengan mencucinya dan sterilkan menggunakan disinfektan dan obat anti kuman. Lalu kringkan di bawah sinar matahari.
    6. Tenggeran juga harus dibersihkan paling tidak setiap empat hari sekali.
  • Apabila cara ternak murai batu yang satu ini dilakukan dengan baik, maka dampak baiknya akan terasa. Murai batu indukan akan merasa nyaman, jauh dengan stres, bahkan hasil anakan nantinya akan sehat. Selain itu kondisi seperti ini akan membuat murai batu memiliki kondisi fisik yang prima dan jauh dari penyakit.

Pemberian Pakan untuk Murai Batu

  • Pemberian pakan merupakan faktor yang sangat memerlukan perhatian dari pemiliknya. Tentu saja faktor pakan adalah salah satu yang harus diperhatikan dalam tata cara ternak murai batu. Kebutuhan gizi dan nutrisi murai batu harus selalu terpenuhi agar produktivitasnya maksimal.
  • Berikan pakan yang bernutrisi dan bervariasi.Murai batu merupakan jenis burung pemakan daging. Biasanya murai batu memakan berbagai serangga seperti ulat dan semut rangrang di habitat aslinya. Maka, kamu dapat memberikannya sebagai pakan alami.
  • Selain itu murai batu sangat menyukai kroto. Kroto atau telur semut rangrang mengandung nutrisi yang tinggi, sehingga baik untuk perkembangan murai batu.
  • Pemberian pakan tambahan atau extra fooding (EF) juga perlu dilakukan. Pakan tambahan bertujuan untuk meningkatkan kebugaran dan kekebalan tubuh murai batu. EF dapat berupa jangkrik, cacing, ulat hongkong, belalang, atau orong-orong.
  • Umumnya murai batu sangat menyukai ulat hongkong dibanding pakan tambahan yang lainnya. kamu bisa membelinya di pasar burung atau toko pakan burung. Namun jika ingin hemat, kamu bisa memulai beternak atau budidaya ulat hongkong sendiri.
  • Selanjutnya selain pakan alami dan pakan tambahan, sebaiknya berikan pula voer yang berkualitas baik. Burung kicau pada umumnya mengonsumsi voer khusus burung. Biasanya voer sudah komplit nilai gizinya, jadi kamu tidak perlu khawatir lagi untuk menambahkan apa-apa di dalamnya.
  • Sebagai tambahan, berikan pula vitamin yang cukup dan seimbang. Vitamin dapat menjaga kebugaran dan juga kondisi fisik murai batu.
  • Pemberian jumlah air minum juga harus diperhatikan. Dalam satu hari, murai batu membutuhkan air minum kira-kira 4-5 kali jumah pakannya. Jangan sampai telat mengisi wadah air minumnya secara berkala.
  • Air minum dapat membantu meningkatkan proses metabolisme tubuh. Selain itu juga sebagai pengatur suhu tubuh dan melancarkan sistem pencernaan. Jadi selalu usahakan untuk menyediakan air minum bersih yang mencukupi di dalam sangkar.

Memandikan Murai Batu

  • Dalam merawat murai batu, hal utama yang harus kamu lakukan adalah selalu menjaga kebersihan tubuhnya. Salah satu cara yang umum dilakukan adalah dengan memandikannya. Dengan memandikan murai batu, bulu-bulunya akan selalu bersih. Nah, dalam hal ini, kamu dapat memandikan dengan dua cara.
    • Pertama, kamu dapat menempatkan tempat mandi di dalam sangkarnya. Dengan demikian, nantinya murai batu dapat mandi sendiri di wadah mandi tersebut.
    • Kedua, Anda dapat memandikan murai batu dengan cara menyemprotnya dengan sprayer. Lakukan secara berkala, baiknya dipagi hari saat fajar menyingsing.
  • Proses memandikan murai batu hendaknya dilakukan setiap hari di pagi hari. Sebaiknya mandikan murai batu antara pukul 7 hingga 10 pagi. Setelah itu, angin-anginkan murai batu untuk mengeringkan bulunya. Lakukan penjemuran selama 30-60 menit.
  • Penjemuran sebaiknya dilakukan di luar ruangan agar murai batu terkena sinar matahari. Sinar matahari sangat baik untuk kesehatan murai batu. Akan tetapi jangan menjemur murai batu terlalu siang. Sebab sinar matahari yang terlalu menyengat justru tidak baik bagi murai batu.

Perkembangbiakan Murai Batu dengan Poligami

Setelah mengenali proses perawatan dan juga persiapan untuk perkembangbiakan murai batu, sekarang tiba waktunya di proses inti dari cara ternak murai batu. Nah, tips yang sangat jitu dilakukan untuk ternak murai batu adalah perkembang biakan poligami.

Perkembangbiakan poligami pada murai batu tujuannya adalah untuk memaksimalkan peran indukan jantan. Dalam sekali perkembangbiakan kita dapat menggunakan 1 jantan murai batu untuk 7 ekor betina dalam satu kandang.

Biasanya hasilnya akan sangat maksimal. Terutama untuk tujuan ternak dalam jumlah banyak dalam sekali waktu. Jadi sebagai pemilik murai batu, kita tidak rugi waktu dan tenaga. Karena dalam sekali jalan kita bisa memperoleh banyak anakan murai batu.

Selain itu ada beberapa kelebihan yang bisa kita peroleh dari perkembangbiakan poligami ini. Beberapa diantaranya adalah sebagai berikut:

Kelebihan Perkembangbiakan Poligami

  1. Tidak perlu menggunakan indukan jantan dalam jumlah banyak.
  2. Meningkatkan jumlah hasil anakan murai batu.
  3. Mengurangi biaya produksi.
  4. Mempermudah proses perawatan dan pengontrolan.

Cara Ternak Murai Batu dengan Sistem Perkembangbiakan Poligami

Seperti yang sudah dibahas diatas, kita akan menerapkan cara ternak murai batu dengan sistem poligami. Ada beberapa langkah sederhana yang perlu dilakukan untuk memaksimalkan sistem poligami ini. Setidaknya ada empat langkah yang bisa kita lakukan. Berikut adalah langkah-langkah tersebut:

  1. Tempatkan murai batu betina ke dalam sangkar. Usia murai betina tersebut harus sekitar 1 tahun. Dalam usia ini, murai batu betina sudah siap untuk kawin.
  2. Kemudian, masukkan lagi 2 ekor betina ke sangar yang sama. Biarkan selama 2 minggu, dalam waktu tersebut murai betina tersebut saling beradaptasi di lingkungan baru.
  3. Lalu, masukkan murai batu jantan dengan sangkarnya. Hal ini bertujuan agar pejantan tersebut tidak menyerang murai betinanya. Beri waktu 1 minggu untuk beradaptasi.
  4. Tunggu hingga betina tersebut sampai birahi. Betina yang birahi biasanya akan berkicau dan mendekati sangkar pejantan. Jika kedua murai batu jantan dan betina tersebut sudah sama-sama birahi, saatnya menyatukannya.

Itulah tadi panduan panduan lengkap tentang cara ternak murai batu yang dapat kamu jadikan referensi. Menurut survei di lapangan, cara ternak murai batu dengan sistem poligami adalah yang terbaik. Apabila dilakukan dengan baik, maka prosentase keberhasilannya mencapai 99%. Bahkan kualitas anakannya juga tergolong bagus. Jadi jangan ragu untuk mencobanya. Semoga bermanfaat.

11 Comments

Add a Comment

Your email address will not be published.